UJI COBA SKALA MORAL KOHBERG PADA SISWA SMP
Abstract
Perkembangan moral adalah aspek fundamental dalam pembentukan karakter individu dan memiliki dampak signifikan terhadap perilaku sosial dan pengambilan keputusan. Tujian penelitian ini adalah untuk menguji Skala Moral Kohlberg pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan fokus khusus pada dua tahap di tingkat kedua yaitu, keselarasan interpersonal (peran sosial, menerima orang lain, menjadi anak yang baik, pelibatan diri) dan orientasi sosial (pelibatan masyarakat, aturan sosial). Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Partisipan dalam uji coba validitas dan reliabilitas terdiri dari 41 siswa kelas VII, 49 siswa kelas VIII, dan 43 siswa kelas IX. Analisis data untuk menguji validitas menggunakan corected item total correlation, sedangkan untuk reliabilitas menggunakan koefisien alfa cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) pada siswa SMP kelas VII diperoleh hasil bahwa 16 butir aitem dinyatakan valid pada tahap perkembangan moral keselarasan interpersonal dari 32 butir aitem yang ada dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,744 > 0,7. Pada tahap perkembangan moral orientasi sosial didapatkan 16 butir aitem dinyatakan valid dari 24 butir aitem yang ada dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,783 > 0,7. 2) pada siswa SMP kelas VIII diperoleh hasil bahwa 20 butir aitem dinyatakan valid pada tahap perkembangan moral keselarasan interpersonal dari 32 butir aitem yang ada dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,752 > 0,7. Pada tahap perkembangan moral orientasi sosial didapatkan 19 butir aitem dinyatakan valid dari 24 butir aitem yang ada dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,785 > 0,7. 3) pada siswa SMP kelas VII diperoleh hasil bahwa 23 butir aitem dinyatakan valid pada tahap perkembangan moral keselarasan interpersonal dari 32 butir aitem yang ada dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,835 > 0,7. Pada tahap perkembangan moral orientasi sosial didapatkan 20 butir aitem dinyatakan valid dari 24 butir aitem yang ada dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,850 > 0,7. Hasil ini mendukung teori Kohlberg dan menunjukkan relevansinya dalam mengukur perkembangan moral pada remaja. Guru dan pendidik dapat menggunakan hasil ini untuk merancang kurikulum yang mendukung perkembangan moral siswa. Program pendidikan moral yang menekankan diskusi dilema moral dan refleksi dapat membantu siswa mengembangkan pemikiran moral yang lebih matang.
Copyright (c) 2024 PD ABKIN JATIM Open Journal System

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.