PROFIL PENGALAMAN SITUASI KRISIS PADA MAHASISWA
Abstract
Situasi krisis dapat menjadikan seseorang mengalami disorganisasi yang bersifat sementara dan berpotensi menghasilkan sesuatu yang positif atau negative, tergantung dari bagaimana penaanganan krisis dilakukan. Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu layanan strategis yang dapat dimanfaatkan untuk membantu individu melewati masa krisis agar menghasilkan sesuatu yang positif. Sebelum disusun rencana strategis untuk mengatasi masalah krisis, terlebih dahulu perlu diketahui fenomena krisis yang terjadi dengan melihat jenis krisis yang pernah dialami sepanjang rentang hidup manusia. Penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran tentang fenomena krisis yang pernah dialami mahasiswa. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif jenis survey deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan sebanyak 106 mahasiswa yang diambil secara random. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket tertutup. Analisis data yang dilakukan ialah dengan menghitung persentase hasil pengisian angket. Temuan dalam penelitian ini menegaskan bahwa setiap manusia pernah mengalami krisis. Jenis krisis yang dialami dan dampak yang dirasakan berbeda-beda pada masing-masing individu. Secara spesifik, dijelaskan pula bahwa dari masing-masing jenis krisis, sebanyak 96,2% responden pernah mengalami krisis developmental, 92,45% pernah mengalami krisis situasional, 98,11% pernah mengalami krisis eksistensial dan 67,36% pernah mengalami ecosystemik. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam menyusun rencana intervensi maupun penelitian lebih lanjut.
Copyright (c) 2020 PD ABKIN JATIM Open Journal System
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.